Sudah menjadi ritual tahunan setiap siswa/siswi, baik tingkat SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA selalu ada kegiatan yang dianggap momok, bahkan sesuatu yang sangat menakutkan bagi mereka-mereka yang belum siap menghadapinya, ritual apaan sih yang dianggap momok atau sesuatu yang menakutkan itu,,,??? tidak lain dan tidak bukan adalah Ujian Nasional (UN).
Alhamdulillah untuk tahun ini (2014) UN SD/MI sudah ditiadakan, mudah-mudahan tahun depan UN SMP/MTs juga ditiadakan. Karena bagaimanapun juga UN bikin anak/siswa setres, bahkan yang lebih setres dan kebingungan justru gurunya. Terkadang siswa/siswinya nyantai, tapi malah gurunya yang puyeng mikir anak-anaknya.
Tapi dengan adanya UN setidaknya anak-anak banyak yang memperhatikan pelajaran, ketimbang yang tidak ada UN-nya, dan juga hampir disemua sekolah/madrasah2 selalu banyak Mujahadah/ Istighotsah/do'a bersama demi suksesnya UN.
Namun dengan adanya UN yang merupakan penentu kelulusan bagi siswa, maka muncullah kecurangan dimana-mana dengan dalih kasihan anak, gengsi sekolah/madrasah dan lain sebagainya. Begitu juga dengan pembelajaran selain yang di-UN-kan sangat kurang diperhatikan, terbukti pelajaran selain yang UN nilainya sangat minim sekali sehingga tidaklah heran jika akhir-akhir ini banyak kenakalan remaja, pergaulan bebas, narkoba dan lain-lain, itu semua karena pembelajaran yang bukan UN khususnya PAI sangat kurang diminati oleh siswa, bahkan dianggap sudah tidak penting lagi. Na'udzubillah min dzalik...
Semoga Pemerintah Indonesia segera mengkaji ulang kebijakan tentang UN yang sangat memberatkan siswa-siswi dan juga banyak yang kurang beres dalam UN, agar kembali seperti dulu yaitu EBTANAS yang tidak menjadi penentu kelulusan, karena sekolah/madrasah bisa memberi kebijakan sendiri terhadap siswa/siswinya yang kurang cerdas atau kurang pinter, dan akhirnya UN dihapus.... Amin.
0 komentar:
Posting Komentar