RIJALUL ANSOR BAWANG

BLOGE WONG ANSOR BAWANG

PENYEMATAN TANDA PESERTA PKD dan DIKLATSAR

PKD ANSOR dan DIKLATSAR BANSER Kec.Bawang 2014.

APEL BANSER DALAM RANGKA DIKLATSAR BANSER BAWANG

PKD ANSOR dan DIKLATSAR BANSER Kec.Bawang 2014 DI LAP. SURJO BAWANG.

PUNGGAWANE RIJALUL ANSOR BAWANG

Pembacaan Rotibu al-Athos oleh Ketua MWC NU Bawang Bapak Masykur, S.Ag.

PENGURUS PAC ANSOR BAWANG

Pelantikan Kepengurusan PAC Ansor Bawang Nopember 2013.

ATRAKSI BANSER SATKORYON BAWANG

Dalam rangka Harlah NU ke 90 di SMK Ma'arif NU Bawang Nopember 2013.

SECHER MANIA LAGI MAKAN PINCUKAN

RIJALUL ANSOR KAB. BATANG DI MASJID JAMI' ALMUTTAQIN BAWANG.

RIJALUL ANSOR DI DONOWODO

Selapanan Majlis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor PAC Bawang, bertepatan di Dukuh Donowodo Candigugur Bawang.

Minggu, 20 Oktober 2013

Video Lagu Indonesia Raya, Mars Ansor dan Subanul Wathon di Kebaturan

Rijalul Ansor dan Khoul KH Anwar Arif Kebaturan

RIJALUL ANSOR KEBATURAN BERSAMAAN DENGAN KHOUL SIMBAH KH. ANWAR ARIF

Setiap Bulan Dzul Hijjah Desa Kebaturan selalu mengadakan Khoul KH. Anwar. Beliau adalah seorang ulama' besar yang sangat disegani oleh masyarakat Kebaturan khususnya dan masyarakat Bawang pada umumnya. dengan adanya kegiatan rutin tahunan tersebut, maka akhirnyadigabung dengan kegiatan Khoul Masal Desa Kebaturan. 
Kegiatan Khoul Simbah KH. Anwar Arif dan Khoul masal Desa Kebaturan Ahad, 20 Oktober 2013 ini menghadirkan pembicara sekaligus sebagai vokalis simtudduror dari Pekalongan (KH. Zamrudin), karena acara tersebut dikemas dengan Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor PAC Bawang. Akan tetapi berhubung kegiatan tersebut diadakan siang hari, maka peserta (secher mania) tidak bisa hadir secara maksimal dan semeriah kegiatan malam hari begitulah sambutan dari ketua Rijalul Ansor PAC Bawang.
Dalam acara tersebut turut hadir pula para Kyai2 diantaranya KH. Mubaidah Sulaiman, KH. Hamdan Sulaiman, KH. Nur Hadi Sulaiman, KH. Tahrir, dan  banyak Kyai-kyai yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu karena terlalu banyak Kyai-kyai hadir saat itu. juga tidak ketinggalan ketua MWC NU Bawang beserta jajarannya turut hadir.






Sabtu, 05 Oktober 2013

NABI MUSA AS DAN LELAKI PENDOSA BERTAUBAT



D
alam sebuah riwayat dijelaskan, bahwa pada zaman Nabi Musa as, kamum bani Israil pernah ditimpa musim kemaraau panjang, lalu mereka berkumpul menemui Nabi Musa as dan berkata: “Wahai Kalamullah, tolonglah doakan kami kepada Tuhanmu supaya Dia berkenan menurunkan hujan untuk kami!”
Kemudian berdirilah Nabi Musa as bersama kamunya dan mereka bersama-sama berangkat menuju ke tanah lapan. Dalam suatu pendapat dikatakan bahwa jumlah mereka pada waktu itu lebih kurang tujuh puluh ribu orang.
Setelah mereka sampai ke tempat yang dituju, maka Nabi Musa as mulai berdoa. Diantara doanya itu ialah : “Tuhanku, siramlah kami dengan air hujan-Mu, taburkanlah kepada kamirahmat-Mu dan kasihanilah kami terutama bagi anak-anak kecil yang masih menyusu, hewan ternak yang memerlukan rumput dan orang-orang tua yang sudah bongkok. Sebagaimana yang kami saksikan pada saat ini, langit sangat cerah dan matahari semakin panas.”
Nabi Musa as melanjutkan doanya: “Tuhanku, jika seandainya Engkau tidak lagi menganggap kedudukanku sebagai Nabi-Mu, maka aku mengharapkan keberkatan Nabi yang ummi yaitu Muhammad saw yang akan Engkau utus untuk Nabi akhir zaman.”
Kepada Nabi Musa as Allah menurunkan wahyu-Nya yang isinya: “Aku tidak pernah merendahkan kedudukanmu disisi-Ku, sesungguhnya disisi-Ku kamu mempuyai kedudukan yang tinggi. Akan tetapi bersama denganmu ini ada orang yang secara terang-terangan melakukan perbuatan maksiat selama empat puluh tahun. Engkau boleh memanggilnya supaya ia keluar dari kumpulan orang-orang yang hadir di tempat ini! Orang itulah sebagai penyebab terhalangnya hujan untuk kamu semuanya.”
Nabi Musa as kembali berkata: “Wahai Tuhanku, aku adalah hamba-Mu yang lemah, suaraku juga lemah, apakah mungkin suaraku ini akan dapat didengarnya, sedangkan jumlah mereka lebih dari tujuh puluh ribu orang?” Allah berfirman: “Wahai Musa, kamulah yang memanggil dan Aku-lah yang akan menyampaikannya kepada mereka!.”
Menuruti apa yang diperintahkan Allah, maka Nabi Musa as segera berdiri dan berseru kepada kaumnya: “Wahai seorang hamba yang durhaka yang secara terang-terangan melakukannya bahkan lamanya sebanyak empat puluh tahun, keluarlah kamu dari rombongan kami ini, karena kamulah, hujan tidak diturunkan oleh Allah kepada kami semuanya!”
Mendengar seruan Nabi Musa as itu, maka orang yang durhaka itu berdiri sambil melihat kekanan kekiri. Akan tetapi tidak melihat seorangpun yang keluardari rombongan itu. Demikian tahulah bahwa dia yang dimaksudkan oleh Nabi Musa as itu adalah dirinya sendiri. Di dalam hatinya berkata: “Jika aku keluar dari rombongan ini, niscaya akan terbukalah segala kejahatan yang telah aku lakukan selama ini terhadap kaum bani Israil, aka tetapi bila aku tetap bertahan untuk tetap duduk bersama mereka, pasti hujan tidak akan diturunkan oleh Allah SWT.”
Setelah berkata demikian dalam hatinya, lelaki itu lalu menyembunyikan kepalanya dibalik bajunya dan menyesali segala perbuatan yang telah dilakukannya sambil berdoa:
Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah durhaka kepada-Mu selama lebih empat puluh tahun walaupun demikian Engkau masih memberikan kesempatan kepadaku dan sekarang aku dating kepada-Mu dengan ketaatan maka terimalah taubatku ini.”
Beberapa saat selepas itu, kelihatnalah awan yang bergumpal di langit, seiring dengan itu hujanpun turun dengan lebatnya bagaikan ditumpahkan dari atas langit. Melihat keadaan demikian maka Nabi Mus as berkata: “Tuhanku, mengapa Engkau memberikan hujan kepada kami, bukankah diantara kami tidak ada seorangpun yang keluar serta mengakui akan dosa yang dilakukannya?”
Allah berfirman: “Wahai Musa, Aku menurunkan hujan ini juga disebabkan oleh orang yang dahulunya sebagai sebab Aku tidak menurunkan hujan kepada kamu.”
Nabi Musa berkata: “Tuhanku, lihatlah kepadaku siapa sebenarnya hamba-Mu yang taat itu?”
Allah berfirman: “Wahai Musa, dulu ketika dia durhaka kepada-Ku, Aku tidak pernah membuka aibnya. Apakah sekiarang Aku akan membuka aibnya itu ketika dia telah taat kepada-Ku? Wahai Musa, sesungguhnya Aku sangat benci kepada orang yang suka mengadu. Apakah sekarang Aku harus mengadu?”
Begitu luas rahmat Allah SWT yang dicurahkan kepada hamba-hamba-Nya, meskipun dosanya sebanyak buih di lautan, sepenuh bumi langit, apabila mau insyaf (taubat nasuha), maka pintu taubat akan senantiasa terbuka selama nafas belum sampai kerongkongan.
Dengan demikian janganlah heran jika doa-doa kita selama ini tidak dikabulkan oleh Allah SWT, siapa tahu diantara kita ada orang-orang yang durhaka hanya saja kita tidak tahu, atau jangan-jangan kita sendiri yang durhaka kepada Allah akan tetapi tidak kita sadari. Untuk itu marilah kita segera mungkin untuk bertaubat kepada Allah, istighfar setiap waktu dan berusaha untuk banyak-banyak beramal sholeh. Semoga Allah selalu meridhoi setiap gerak dan langkah kita. Amiin ya Rabbal 'Alamiin.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More